Hingga di tahap ini kita sudah melakukan riset dengan berbagai cara diatas dan memiliki koleksi hashtags yang sesuai dengan bisnis kita.
Lalu pertanyaan selanjutnya, hashtag apa yang akan kita gunakan? bagaimana komposisinya? berapa banyak jumlahnya?
Mari kita bahas satu per satu..
Konten yang menarik memang kunci utama konten bisa menyebar luas di Instagram.
Tapi yang tidak kalah penting adalah menggunakan hashtag yang sesuai dengan konten, sehingga pengelompokannya lebih akurat dan bisa disebarkan instagram ke orang yang tepat.
Selain itu, Tahukah anda? Ternyata instagram memiliki sistem yang bisa menilai apakah anda benar benar menggunakan hashtag yang relevan.
Dan anda akan terkena hukuman bila terlalu sering menggunakan hashtag yang tidak relevan.
Saat anda posting di instagram, pertama-tama konten anda akan disebarkan ke sebagian kecil dari follower anda. Bukan langsung ke seluruh follower.
Sistem instagram perlu mengevaluasi dulu apakah konten yg anda posting menarik / bermutu dengan cara melihat seberapa cepat konten tsb mendapatkan interaksi sejak pertama kali di posting.
Apabila konten tersebut bisa mendapatkan like atau komen dengan cepat dan banyak, barulah selanjutnya akan disebarkan lagi ke sebagian follower anda lainnya secara bertahap.
Demikan proses ini terjadi secara bertahap dan hingga akhirnya disebarkan ke seluruh follower hingga follower hashtag yang anda gunakan.
Lalu apa jadinya ketika anda menggunakan hashtag yang tidak relevan?
Misalnya anda posting foto jersey bola dan anda menggunakan hashtags #hijab.
Coba bayangkan...
Ketika istri anda yang mempunyai minat terhadap hijab tapi mendapatkan postingan jersey bola di feed instagramnya, apa yang akan terjadi? Tidak akan ada interaksi.
Orang akan acuh bila mendapatkan konten yang tidak sesuai dengan minat mereka, atau bahkan melaporkannya sebagai spam.
Minimnya interaksi dan feedback negatif ini dinilai instagram bahwa konten tidak menarik dan tidak berkualitas, yang pada akhirnya algoritma instagram tidak menyebarkannya lebih luas atau bahkan memberikan hukuman shadow banned bagi akun anda.
Shadow banned adalah hukuman sementara utk akun yang sering melakukan spamming hashtag, dimana postingan kita tidak akan muncul di daftar recent post apalagi top post di seluruh hashtag yang kita gunakan. Biasanya berlangsung selama 2 minggu hingga 1 bulan.
Selain hashtag yang berhubungan dengan konten, ada jenis hashtag lainnya yaitu hashtag topik, waktu / momen, aktifitas, lokasi, promo, dan brand.
Misalnya anda posting foto masjid, maka:
Hashtag #quran atau #quranverse kurang relevan untuk foto masjid meski topik umumnya masih sama yaitu islam, karena konteksnya sudah berbeda. Kecuali memang konten anda menunjukan ayat quran dan masjid hanya sebagai latar belakangnya saja.
Anda bebas menentukan bagaimana komposisinya.
Tapi saran saya bila follower anda di bawah 50 ribu, perbanyak hashtags berukuran sedang karena lebih mudah untuk masuk ke top post daripada hashtags yang besar.
Ini hanya preferensi pribadi, silahkan bereksperimen untuk menemukan komposisi yang paling sesuai untuk niche atau bisnis anda. 🙂
Semakin banyak follower anda nantinya, cobalah bereksperimen untuk mengubah komposisi dan memperbanyak hashtags yang besar / populer.
Jumlah maksimal hashtag yang bisa digunakan di sebuah post instagram adalah 30 hashtags. Tapi bukan berarti kita harus menggunakan 30 hashtags di setiap postingan anda.
Apalagi memaksakannya dan memasukkan hashtags yang kurang relevan agar pas berjumlah 30.
Hal ini malah bisa menjurus ke shadow banned.
Masih dari studi yang dilakukan oleh simply measured di tahun 2014 menunjukan bahwa angka yang optimal untuk mendapatkan interaksi berkisar antara 9-15 hashtags.
Ini hanya gambaran umum dan bisa berbeda setiap niche dan topik.
Untuk itu kami menciptakan sebuah fitur Virol untuk yang membantu anda untuk melakukan riset dan analisa sendiri berapa jumlah hashtag yang digunakan oleh kompetitor dalam niche Anda di setiap postingannya.
Perhatikan bagaimana brand Nike yang selalu menyisipkan hashtag #justdoit sebagai jargonnya, atau Tiket.com dengan hashtag khas #semuaadatiketnya, dan masih banyak contoh lainnya.
Kini giliran Anda membuat jargon atau kalimat campaign Anda sebagai hashtag wajib dalam setiap postingan Anda. Jika berhasil dan viral, maka secara otomatis brand anda akan tesebar luas dan membuat orang penasaran.
Anda juga bisa memotivasi follower anda untuk menggunakan hashtags branded anda dengan imbal balik akan di repost foto terbaik mereka dengan hashtag tersebut.
Tentunya ini merupakan suatu kebanggan bagi mereka dan orang akan berebut melakukannya. Apalagi bila brand anda sudah besar dan terkenal.
Dengan begitu anda akan menang 2x. Ibarat menyelam sambil minum air. Brand anda tersebar luas, juga tidak perlu repot-repot mengisi konten karena follower anda yang akan membuatkan konten terbaiknya untuk Anda.
Postingan dari Follower anda yang menggunakan hashtags branded anda bisa dengan mudah anda repost ke akun anda hanya dengan 2 klik saja dengan menggunakan Virol.