Menganalisa Konten Lama yang Berpotensi Viral Jika di Repost Ulang

Written by Yudhis
on Mei 4, 2019

Cara termudah untuk menilai bagus tidaknya sebuah konten adalah dengan melihat jumlah like & komen yang di dapat.

Jika sebuah konten mendapatkan banyak like dan komen, artinya konten tersebut berkualitas dan terbukti disukai oleh banyak orang.

Tapi masalahnya, cara ini kurang cocok untuk menganalisa konten lama.

Kenapa? Karena jelas ada perbedaan followers dan algoritma instagram pada di saat konten tersebut di posting.

Jumlah follower tentu akan mempengaruhi jumlah like yang didapat. Dan kita tidak bisa mengetahui berapa jumlah follower suatu akun instagram saat konten tsb di posting, misalnya 1 atau 2 tahun yang lalu.

Oleh karena itu salah satu cara yang bisa kita gunakan adalah membandingkan jumlah interaksi suatu konten dengan konten lainnya pada periode / rentang waktu yang sama.

Kita bisa melakukannya dengan mudah dengan salah satu fitur Virol yaitu Post Performace.

Mengakses Post Performance

  • Buka akun instagram yang ingin di analisa
  • Jalankan fitur Insights
  • Klik menu analytics di sebelah kiri halaman
  • Scroll ke bawah dan cari grafik post performance

Dalam grafik ini anda akan melihat berbagai sebaran titik, dalam area yang berwarna kuning dan biru.

Titik

  • Titik di grafik menggambarkan sebuah post di waktu tertentu dengan jumlah interaksi tertentu.
  • Warna titik menggambarkan jenis postnya. Biru = foto, orange = video, merah = album, ungu = IGTV.
  • Arahkan kursor mouse ke setiap titik untuk melihat preview foto / videonya. Klik di titik untuk membuka halaman instagramnya.

Letak titik

  • Sumbu X (mendatar) adalah rentang waktu / periode. Semakin ke kanan letak titik, maka semakin baru waktu postingnya.
  • Sumbu Y (ke atas) adalah jumlah like dan komen. Semakin ke atas letak titik, maka semakin banyak jumlah interaksinya

Area

  • Garis hitam adalah moving average yaitu rata rata jumlah interaksi 30 post sebelumnya.
  • Area biru (standart deviasi) adalah area post dengan jumlah Interaksi normal.
  • Area kuning (standart deviasi ±2 ) adalah area post yang interaksinya 2x lebih baik / lebih buruk dari normalnya.

Catatan

Standart deviasi adalah salah satu rumus dalam statistika untuk menentukan rentang normal sebaran data. Anda bisa mempelajari lebih lanjut di artikel ini.

Cara Mengartikan Data dan Grafik

Untuk menggunakan grafik ini, anda tidak perlu pusing-pusing dengan berbagai istilah di atas atau mencari tau darimana asal perhitungannya.

Cukup lihat posisi dimana titik / post berada.

Post yang berada di:

  • Area biru adalah post dengan rentang interaksi yang normal. Tidak bagus, juga tidak jelek. Normal normal saja.
  • Area +2 standart deviasi (area kuning di atas garis hitam) adalah post yg performanya 2x lebih baik dari rentang normalnya.
  • Area -2 standart deviasi (area kuning di bawah garis hitam) adalah post yg performanya 2x lebih buruk dari rentang normalnya.
  • Di atas (di luar) area kuning adalah post yang tidak normal, ini lah post yang berpotensi viral.

Intinya: Semakin ke atas dari garis rata rata (garis hitam) artinya post tsb semakin baik performanya, demikian juga sebaliknya.

Studi Kasus

Ketika saya riset konten untuk akun instagram saya yang ber-niche islami, saya menemukan sebuah konten lama di suatu akun instagram dengan analisa post performance nya sebagai berikut.

Jika dilihat di grafik interaksi post tsb memang tidak sebanyak post2 terbarunya. Tapi jika di lihat dari letaknya, titik post tsb berada di atas area kuning, yang mana artinya: berpotensi viral.

Kemudian saya repost postingan tsb ke akun instagram saya dengan hashtag yang lebih sesuai dan di jam aktif follower saya.

Hasilnya adalah post tersebut jauh 3x lebih viral dari post aslinya.